Perbedaan definisi As Sunnah menurut tujuan ilmu yang dimaksud

Lanjutan tentang pembahasan ilmu mustholah hadist.

Jadi begini Lur… As- sunnah memiliki definisi yang bebeda-beda tergantung dari tujuan ilmu yang di maqsud.

As-Sunnah Menurut Bahasa adalah prilaku yang baik maupun yang buruk. Dalam sebuah hadist disebutkan :

مَنْ سَنَّ فِي الْإِسْلَامِ سُنَّةً حَسَنَةً، فَلَهُ أَجْرُهَا، وَأَجْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا بَعْدَهُ، مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْءٌ، وَمَنْ سَنَّ فِي الْإِسْلَامِ سُنَّةً سَيِّئَةً، كَانَ عَلَيْهِ وِزْرُهَا وَوِزْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا مِنْ بَعْدِهِ، مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أَوْزَارِهِمْ شَيْءٌ

“Barangsiapa yang membuat sunnah hasanah dalam Islam maka dia akan memperoleh pahala dan pahala orang yang mengikutinya, dengan tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun. Dan barangsiapa yang membuat sunnah sayyi’ah dalam Islam maka ia akan mendapatkan dosa dan dosa orang yang mengikutinya, dengan tanpa mengurangi dosa mereka sedikit pun” (HR Muslim).

Dalam hadist tersebut telah di ulang-ulang kata-kata As-sunnah dan segala yang berasal / bisa tertasrif darinya. yang memiliki arti Asal : jalan / perilaku.

Nabi SAW juga bersabda :

لَتَتْبَعُنَّ سَنَنَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ شِبْرًا شِبْرًا وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ حَتَّى لَوْ دَخَلُوا جُحْرَ ضَبٍّ تَبِعْتُمُوهُمْ قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى قَالَ فَمَنْ

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “Sungguh, engkau akan mengikuti prilaku orang-orang sebelum kalian, sehasta demi sehasta, sejengkal demi sejengkal, hingga kalaulah mereka masuk liang biawak, niscaya kalian mengikuti mereka.” Kami bertanya, “Wahai Rasulullah, Yahudi dan nasranikah?” Nabi menjawab: “Siapa lagi kalau bukan mereka?”

Para ulama berbeda pendapat tentang ma’na As-sunnah menurut syara’. Oleh karena itu definisinya bermacam-macam karena adanya sebab perbedaan tujuan dari berbagai ilmu dan objek pembahasannya.

Perbedaan Definisi As-sunnah

Para ulama Hadist

mendefinisikan sebagai segala sesuatu yang di sandarkan kepada Nabi. ada juga yang mengatakan di sandarkan kepada sahabat atau tingkat dibawahnya ohabat yang berupa perkataan , perbuatan, ketetapan dan sifat.

Para Ulama ushul Fiqh

mendefinisikan : As sunnah adalah : segala sesuatu yang berasal dari Nabi SAW selain AL Quran AL Karim, yang berupa perkataan atau perbuatan, atau peristiwa yang cocok untuk menjadi dalil dari sebuah hukum syar’i.

Para Ulama Fiqh

mendefinisikan : As-sunnah Adalah sesuatu yang berasal dari Nabi SAW, yang bukan termasuk fardhu maupun wajib , Karena tugas Ulama Fiqh membahas tentang hukum-hukum Syar’i yaitu: Fardhu, wajib, Mandub, haram dan makruh serta pengetahuan kedudukan setiap hukum.

Para Ulama ahli nasehat dan petunjuk

mendefinikan As-sunnah adalah kebalikan dari bid’ah,karena tugas mereka adalah memperhatikan segala sesuatu yang di perintah oleh Syara’ maupun larangannya.

Jadi begin lur…. Karena dalam bab ini membahas tentang hadist, maka ketahuilah as-sunnah menurut definisi ulama ahli hadist adalah sama dengan hadist Nabawi. yang mencakup sifat-sifat nabi meliputi jasmani, ahlaq, perilaku, peperangan dan Sebagian kabar sebelum Nabi diangkat menjadi Nabi.

Sedangkan definisi Assunnah dari keterangan kitab Minhatul Mughis,

Assunah memiliki makna / definisi yang sama dengan definisi Hadist. Definisi hadist sendiri adalah : Segala sesuatu yang di sandarkan kepada Nabi SAW dari segi ucapan, perbuatan , ketetapan dan sifat. Ada juga pendapat sebagian Ulama yang mendefinisikan AL Hadist adalah secara khusus disandarkan kepada ucapan dan perbuatan Nabi SAW saja , Sedangkan AS Sunnah lebih Umum cakupannya.

Kesimpulannya As sunnah menurut para Ulama , memiliki arti yang berbeda-beda sebab berbedanya tujuan ilmu yang dipelajari. Didalam Ilmu Hadist pendapat yang kuat adalah As sunnah dan Al Hadist memiliki tunggal Ma’na.

Keterangan di ambil dari :

Kitab Manhalul Lathif , Kitab Minhatul Mughis

Share this content: