Mengendalikan Nafsu Kunci Menuju Kebahagiaan Hakiki
Mengendalikan Nafsu Kunci Kebahagiaan
Mengendalikan Hawa Nafsu Kunci kebahagiaan.-Manusia diciptakan dengan nafsu, dan ini adalah bagian dari fitrah kita. Tapi, di balik keberadaannya, nafsu punya tujuan besar: supaya kita bisa kembali kepada Allah SWT. Karena sejatinya, kebahagiaan hakiki itu bukan didapat dengan menuruti semua keinginan duniawi.
Kebahagiaan Hakiki Bukan dari Memenuhi Semua Keinginan
Coba pikirkan, kalau semua keinginanmu terpenuhi, apakah kamu benar-benar akan bahagia? Faktanya, keinginan manusia itu nggak ada habisnya. Satu keinginan tercapai, pasti ada keinginan baru yang muncul. Kalau kebahagiaan cuma diukur dari memenuhi keinginan, seharusnya orang-orang kaya jadi yang paling bahagia, kan? Tapi kenyataannya, masih banyak dari mereka yang merasa kosong, bahkan ada yang sampai mengakhiri hidupnya.
Ini jadi bukti bahwa nafsu nggak akan pernah membawa kita ke kebahagiaan sejati. Justru, kebahagiaan hakiki itu ada saat kita bisa menundukkan hawa nafsu dan mendekatkan diri kepada Allah.
Kembali kepada Allah: Kunci Mengatasi Nafsu
Nggak ada manusia yang bisa memerangi nafsunya sendirian. Di saat kamu merasa nggak sanggup, di situlah kamu harus kembali kepada Allah. Hanya Allah yang bisa menolong kita dari jebakan hawa nafsu.
Kita adalah hamba Allah selamanya. Maka, penghambaan yang paling benar itu hanya kepada-Nya. Memang, melawan nafsu itu sulit, apalagi kalau keinginan duniawi sudah tertanam dalam hati. Tapi kamu bisa belajar dari para wali Allah (al-mahbubin). Mereka mampu menaklukkan hawa nafsu karena hati mereka sepenuhnya terisi dengan cinta kepada Allah.
Menaklukkan Nafsu, Bukan Ditunggangi
Hawa nafsu adalah bagian dari sifat manusia sejak kecil. Menghilangkannya sepenuhnya nggak mungkin, tapi menaklukkannya adalah keharusan. Jangan biarkan nafsumu menguasai dirimu. Sebaliknya, kendalikan nafsumu seperti menaiki kendaraan yang akan membawamu ke jalan kebaikan.
Ingat, nafsu itu adalah dirimu sendiri, tapi ia juga bisa menjadi musuh dalam selimut. Kalau kamu terlalu menuruti nafsu, ia akan menjauhkanmu dari Allah. Tapi kalau kamu bisa mengendalikannya, nafsu justru bisa jadi alat untuk mendekat kepada-Nya.
Tawadhu’ Tanpa Kesombongan Terselubung
Dalam melawan hawa nafsu, tawadhu’ (rendah hati) adalah senjata yang penting. Tapi hati-hati, jangan sampai kamu merasa bangga karena menganggap dirimu sudah tawadhu’. Kalau kamu merasa begitu, itu tandanya kamu masih terjebak dalam kesombongan. Tawadhu’ sejati nggak perlu diumbar, cukup dirasakan dalam hati dan diwujudkan dalam perbuatan.
Baca juga : Orang Pertama Merayakan Maulid Nabi SAW: Sebuah Kajian
Penghambaan yang Selamanya
Sebagai hamba Allah, kita punya tugas untuk terus mengabdi kepada-Nya. Nafsu adalah ujian yang nggak bisa dihilangkan, tapi kita bisa mengendalikannya. Dengan selalu mengingat Allah dan meneladani para wali-Nya, kamu bisa menaklukkan nafsu dan menemukan kebahagiaan sejati yang nggak tergantung pada dunia.
Jangan biarkan nafsu menunggangimu. Sebaliknya, jadilah pengendali nafsu, supaya kamu bisa semakin dekat dengan Allah SWT.
Mengendalikan Nafsu Kunci kebahagiaan
Ringkasan keterangan dari pengajian Syarh Hikam oleh KH. Ahsanul Milal, Pengasuh Ponpes Husnul Hidayah , Kemasantani, Gondang, Mojokerto. Senin 02 Desember 2024.
Al Mulahkkhis ( الملخّص ) : Ustd. izzul Muttaqi
Share this content:
support Mimin dengan Traktir Kopi
Post Comment