Rukun Mencari Ilmu dalam Pandangan Syekh Muhammad Arruqoymi
Rukun Mencari Ilmu
Rukun Mencari Ilmu dalam Pandangan Syekh Muhammad Arruqoymi. Pada Minggu, 27 Oktober 2024, bakda Subuh di Pondok Pesantren Riyadlul Jannah, para santri mengikuti kajian istimewa tentang rukun-rukun dalam menuntut ilmu yang disampaikan oleh Syekh Muhammad Arruqoymi. Dalam kajian ini, Syekh Muhammad memaparkan pilar-pilar penting yang harus dijaga oleh para santri agar ilmu yang mereka peroleh benar-benar bermanfaat dan menjadi cahaya dalam kehidupan.
1.Santri: Menjaga Keikhlasan dalam Menuntut Ilmu
Santri adalah penuntut ilmu yang harus memiliki niat tulus dan ikhlas. Dalam lingkungan pesantren, santri tidak hanya dituntut menguasai ilmu, tetapi juga menjaga akhlak terhadap sesama dan lingkungan sekitar. Sebab, kemanfaatan ilmu bergantung pada keikhlasan hati dan adab dalam mencari ilmu.
2.Guru: Pembimbing Menuju Jalan Ilmu
Guru adalah sosok yang tak hanya menyampaikan ilmu, tapi juga membimbing santri dengan teladan dan kasih sayang. Syekh Muhammad menekankan pentingnya adab kepada guru sebagai bentuk penghormatan. Di Pondok Pesantren Riyadlul Jannah, santri diajarkan bahwa menghormati guru adalah salah satu cara untuk menjaga keberkahan ilmu yang diperoleh.
3.Kitab: Sumber Ilmu yang Tak Lekang oleh Waktu
Kitab atau buku adalah sarana penting dalam menuntut ilmu. Kitab-kitab yang digunakan di Riyadlul Jannah menjadi penerang bagi santri dalam memperdalam ilmu agama. Seperti makanan bagi jasad, kitab memberikan “makanan” bagi ruh dan jiwa santri, sehingga mereka memahami bahwa ilmu yang dipelajari akan selalu menjadi bekal hidup yang abadi.
4.Kurikulum: Langkah Sistematis dalam Mencari Ilmu
Kurikulum di Riyadlul Jannah tersusun dengan baik agar para santri belajar secara bertahap, mulai dari dasar hingga ke tingkat yang lebih tinggi. Syekh Muhammad mengingatkan bahwa “mencari ilmu di waktu kecil ibarat mengukir di batu, sulit namun abadi.” Kurikulum menjadi panduan yang membantu santri agar bisa fokus pada ilmu sesuai tingkatan dan kemampuan.
5.Lingkungan yang Mendukung: Belajar dalam Kebersamaan
Lingkungan yang mendukung merupakan bagian penting dalam menuntut ilmu. Di Riyadlul Jannah, santri hidup dalam kebersamaan, saling mendukung dalam belajar dan beribadah. Syekh Muhammad menekankan pentingnya kesungguhan dan kebersamaan dalam menuntut ilmu, karena dalam lingkungan yang baik, santri dapat terus bersemangat dalam belajar dan beribadah tanpa gangguan dari hal-hal yang tidak perlu.
Nilai-nilai Luhur dalam Mencari Ilmu
Selain memahami rukun-rukun ini, Syekh Muhammad juga menekankan beberapa prinsip penting yang harus dipegang oleh setiap santri dalam mencari ilmu, yaitu:
- Bersungguh-sungguh dalam Belajar: Kesungguhan adalah kunci utama dalam mencapai keberhasilan. Santri harus memanfaatkan setiap waktu dengan baik.
- Kesabaran: Menuntut ilmu tidak mudah, butuh kesabaran yang besar agar ilmu benar-benar meresap ke dalam hati dan pikiran.
- Kebersihan Hati: Ilmu adalah nur (cahaya), dan cahaya tidak akan masuk ke dalam hati yang kotor. Setiap santri di Riyadlul Jannah diajarkan untuk menjaga hati dari kemaksiatan.
- Ketakwaan kepada Allah: Ketakwaan adalah dasar utama dalam mencari ilmu. Dengan bertakwa, Allah akan memudahkan pemahaman yang lebih dalam bagi santri.
- Adab dan Akhlak: Adab kepada guru, pondok, dan sesama santri adalah pondasi dalam menuntut ilmu. Ilmu yang diperoleh tanpa adab akan kurang memberi manfaat.
Dua Hambatan dalam Mencari Ilmu
Syekh Muhammad juga mengingatkan bahwa ada dua golongan yang akan sulit memperoleh ilmu, yaitu:
- Orang yang Sombong: Kesombongan menghalangi seseorang untuk menerima ilmu, karena merasa sudah cukup pandai.
- Orang yang Pemalu Berlebihan: Terlalu malu untuk bertanya atau berdiskusi membuat seseorang tidak bisa memahami ilmu dengan baik.
Manfaat dari Setiap Kesempatan
Gus Najah yang juga hadir dalam kajian tersebut menambahkan, “Mengambil manfaat dari kesempatan kecil adalah kunci untuk mendapatkan kemanfaatan yang lebih besar.” Setiap kesempatan harus dimanfaatkan dengan baik, karena jika kesempatan kecil saja tidak bisa diambil, bagaimana mungkin kita bisa memanfaatkan kesempatan besar di masa depan?
Baca Juga :
Dengan memahami rukun-rukun dan prinsip-prinsip yang diajarkan oleh Syekh Muhammad Arruqoymi, para santri di Riyadlul Jannah diharapkan menjadi insan yang tidak hanya berilmu, tetapi juga berakhlak mulia. Ilmu yang diperoleh tidak hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk kemaslahatan umat, menjadi cahaya yang menyinari kehidupan dunia dan akhirat.
Penulis : Ustad Izzul Muttaqi
Kunjungi juga Website Resmi :
- Ponpes Riyadlul Jannah Pacet
- Ponpes Thoriqul Ulum , Sajen, Pacet
Share this content:
support Mimin dengan Traktir Kopi
Post Comment